Apa pengertian refleksi dalam dunia pendidikan?
Refleksi adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa penilaian tertulis maupun lisan
(umumnya tulisan) oleh anak didik kepada guru/dosen, berisi ungkapan kesan,
pesan, harapan serta kritik membangun atas pembelajaran yang diterimanya.
Bahasa yang paling sederhana dan mudah dipahami adalah refleksi ini sangat
mirip dengan curhatan anak didik terhadap guru/dosennya tentang hal-hal yang
dialami dalam kelas sejak dimulai hingga berakhirnya pembelajaran.
Mengapa refleksi itu penting dan seharusnya
dilakukan oleh guru/dosen masa kini?
Karena melalui diary (instrumen
refleksi) dapat diperoleh informasi positif tentang bagaimana cara guru/dosen
meningkatkan kualitas pembelajarannya sekaligus sebagai bahan observasi untuk
mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran itu tercapai. Selain itu, melalui
kegiatan ini dapat tercapai kepuasan dalam diri peserta didik yaitu memperoleh
wadah yang tepat dalam menjalin komunikasi positif dengan guru/dosennya.
Bagaimana seharusnya guru/dosen menghadapi hasil
refleksi peserta didik?
Jika tercapai dengan baik dan
disenangi oleh peserta didik, maka guru/dosen dapat mempertahankannya, tetapi
jika masih kurang diminati oleh peserta didik, maka kewajiban guru/dosen yang
bersangkutan adalah segera mengubah model pembelajaran dengan memadukan
metode-metode atau teknik-teknik yang sesuai berdasarkan kesimpulan dari hasil
refleksi yang dilakukan sebelumnya. Sebagai tambahan, apapun hasil refleksi
peserta didik seharusnya dihadapi dengan bijaksana dan positif thinking, karena
tujuan akhir dari ini semua tidak lain dan tidak bukan, just for our education.
Harapan Penulis?
Mudah-mudahan para pembaca khususnya
yang berprofesi sebagai guru/dosen mau dan mampu melengkapi proses
belajar dan mengajarnya dalam kelas dengan kegiatan "Refleksi".
Selain karena karakter peserta didik masa kini yang sangat unik
dan penuh warna, serta karena angin yang menerpa lebih hebat (baca: pengaruh
lingkungan) dibanding masa dahulu yang berakibat pada
kecenderungan turunnya motivasi belajar selama menjalani proses
pendidikan di semua jenjang yang harus segera dihadapi dengan trik-trik yang "available"
dengan dunia mereka juga untuk menjawab "sifat manja"
peserta didik sebagai akibat dari efek samping "Undang-Undang Perlindungan
Anak". Dalam pengertian lain, dibahasakan bahwa karakter peserta didik
seperti malas, main-main, bandel, suka membolos, dan kurang aktif dalam
pembelajaran atau bahkan sifat rasa ingin tahu yang sangat tinggi, tidak mau
kalah, dan agresif, melalui refleksi dapat diketahui secara lebih detail.
Inilah karakter guru/dosen yang sangat diidam-idamkan, yaitu mau peduli dan
tahu apa yang diinginkan anak didik mereka. Lalu menindaklanjuti dengan
memberikan pelayanan pendidikan yang menyenangkan, berkualitas, bervariasi, dan
sesuai dengan dunia peserta didik masa kini. Sebagai kesimpulan, refleksi itu
penting, tetapi menerapkannya jauh lebih penting.
http://rumahp1nt4r.blogspot.com/2012/02/refleksi-pentingnya-refleksi-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar