"SEMOGA BERMANFAAT"

Sabtu, 25 Januari 2025

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2025/2026

Ruang lingkup Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Madrasah meliputi tata cara penerimaan peserta didik pada : 
1. Raudlatul Athfal; 
2. Madrasah Ibtidaiyah; 
3. Madrasah Tsanawiyah; 
4. Madrasah Aliyah; dan 
5. Madrasah Aliyah Kejuruan;

 

Sabtu, 11 Januari 2025

7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat untuk Generasi Berkarakter

Apa itu 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ?

Program ini memuat tujuh kebiasaan utama yang diyakini mampu membentuk generasi tangguh secara mental, emosional, dan sosial. Berikut penjelasan dari masing-masing kebiasaan :

  1. Bangun Pagi
    Melatih kedisiplinan dan kemampuan mengelola waktu, kebiasaan ini juga meningkatkan keseimbangan jiwa dan raga, mendukung produktivitas generasi muda.
  2. Beribadah
    Meningkatkan spiritualitas dan nilai moral, kebiasaan ini membentuk individu yang memiliki etika tinggi, solidaritas sosial, serta arah hidup yang bermakna.
  3. Berolahraga
    Menanamkan gaya hidup sehat, kebiasaan ini mendukung kebugaran tubuh, kesehatan mental, dan sportivitas.
  4. Makan Sehat dan Bergizi
    Melalui kebiasaan makan bergizi, anak-anak belajar pentingnya menjaga kesehatan tubuh sebagai tanggung jawab individu sekaligus investasi jangka panjang.
  5. Gemar Belajar
    Kebiasaan ini membantu anak-anak mengembangkan potensi akademik, kreativitas, dan rasa empati, menjadikan mereka pribadi yang adaptif dan inovatif.
  6. Bermasyarakat
    Menumbuhkan nilai gotong royong, toleransi, dan tanggung jawab sosial melalui keterlibatan dalam kegiatan komunitas.
  7. Tidur Cepat
    Dengan tidur cukup dan tepat waktu, anak-anak diajarkan pentingnya menjaga kesehatan tubuh untuk mendukung produktivitas harian.

Dalam praktiknya, satuan pendidikan mengintegrasikan nilai-nilai program ini melalui kegiatan kelas, budaya sekolah, hingga program pengabdian masyarakat.

Para guru berperan sebagai fasilitator dan teladan, sementara orang tua didorong untuk menciptakan lingkungan rumah yang mendukung implementasi kebiasaan ini. Melalui kolaborasi ini, diharapkan kebiasaan positif dapat tertanam sejak dini.


https://bbpmpjateng.kemdikbud.go.id

 

Penerapan Kurikulum Merdeka melalui Pembelajaran Mendalam


Untuk meneruskan kebijakan pendidikan di Indonesia Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah berencana menerapkan pembelajaran mendalam untuk memaksimalkan pelaksanaan kurikulum merdeka. Pembelajaran mendalam ini merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful) melalui olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik terpadu. Pembelajaran mendalam tersebut sebagai solusi untuk mewujudkan profil lulusan dengan 8 dimensi yaitu keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.

Prinsip pembelajaran mendalam yang akan diterapkan pada kurikulum merdeka yaitu :

  1. Berkesadaran yaitu pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri. Peserta didik memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan. Contoh pembelajaran di kelas sebagai berikut siswa melakukan observasi aktif, mendengarkan dan serta melaporkannya.
  2. Bermakna yaitu peserta didik dapat menerapkan pengetahuannya ke dalam situasi nyata. Proses belajar peserta didik tidak hanya sebatas memahami informasi/penguasaan konten, namun berorientasi pada kemampuan mengaplikasikan pengetahuan. Contoh pembelajaran di kelas sebagai berikut seorang siswa belajar tentang konsep gravitasi dan menghubungkannya dengan pengalaman sehari-hari, seperti melihat apel jatuh dari pohon.
  3. Mengembirakan yaitu pembelajaran yang menggembirakan merupakan suasana belajar yang positif, menantang, menyenangkan, dan memotivasi. Rasa senang dalam belajar membantu peserta didik terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan. Contoh pembelajaran di kelas sebagai berikut mengajarkan membaca dengan menggunakan benda-benda sekitar, belajar berhitung dengan bernyanyi.

Kerangka pembelajaran yang perlu dikuatkan untuk mendukung penerapan pembelajaran mendalam adalah :

  1. Guru dapat memilih strategi yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan berfokus pada pengalaman peserta didik, mengutamakan praktik, mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kolaborasi. Guru hendaknya mempunyai kemampuan pedagogis.
  2. Pemanfaatan teknologi digital untuk menyediakan berbagai sumber belajar yang bermakna sehingga dapat mendorong terciptanya pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual. Guru hendaknya kreatif memanfaatkan kemajuan jaman untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran di kelas.
  3. Lingkungan belajar yang mendorong kolaborasi, refleksi, eksplorasi dan berbagi ide sehingga dapat mengakomodasi seluruh peserta didik termasuk gaya belajarnya dengan menyediakan ruang fisik, virtual, budaya belajar yang terintegrasi. Satuan pendidikan hendaknya mengembangkan lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran, ramah anak, aman, nyaman dan menyenangkan.
  4. Kemitraan perlu dibangun dengan seluruh anggota ekosistem sekolah (kepala sekolah, guru, peserta didik, orang tua, komunitas dan mitra profesional lainnya). Semua anggota ekosistem sekolah berkolaborasi untuk mendukung proses pembelajaran.

Peran guru dalam pembelajaran mendalam adalah sebagai activator (guru sebagai penggerak), collaborator (guru mampu bekerja sama dengan berbagai pihak), culture builder (guru mampu membangun budaya).

Untuk mempersiapkan satuan pendidikan menerapkan pembelajaran mendalam pada kurikulum merdeka, maka Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan melakukan beberapa hal di bawah ini.

  1. Penetapan pembelajaran mendalam sebagai pondasi utama dalam peningkatan proses dan mutu pembelajaran.
  2. Penerapan pembelajaran mendalam pada setiap jenjang pendidikan perlu didukung oleh lingkungan pembelajaran yang kondusif, kemitraan pembelajaran yang luas dan bermakna, dan pemanfaatan teknologi digital yang efektif.
  3. Perubahan profil pelajar Pancasila yang terdiri atas enam dimensi menjadi profil lulusan dengan delapan dimensi.
  4. Penyelarasan antar peraturan perundang-undangan terkait dengan standar nasional pendidikan, kurikulum, buku teks pelajaran, proses pembelajaran dan asesmen.
  5. Pengalokasian 10% dari jam pelajaran untuk pembelajaran mendalam interdisipliner.
  6. Penataan ulang materi esensial dalam capaian pembelajaran.
  7. Peningkatan kompetensi guru dengan berbagai strategi kebijakan.
  8. Penyiapan dan peningkatan kapasitas kepemimpinan kepala sekolah dalam membangun budaya belajar dan budaya mutu.
  9. Peningkatan kapasitas supervisi pengawas sekolah/penilik dalam proses pendampingan, pembinaan, dan pengembangan kompetensi guru.
  10. Penyusunan buku guru dan buku siswa.
  11. Pemanfaatan teknologi digital dalam implementasi pembelajaran mendalam di sekolah.
  12. Pengembangan asesmen formatif dan sumatif dengan penekanan pada asesmen oetentik dan holistik.
  13. Penyusunan panduan mekanisme dan prosedur monitoring dan evaluasi implementasi pembelajaran mendalam.


https://bbpmpjateng.kemdikbud.go.id/penerapan-kurikulum-merdeka-melalui-pembelajaran-mendalam/

Minggu, 05 Januari 2025

SENAM ANAK INDONESIA HEBAT

 


Sumber : https://m.youtube.com/watch?v=qvQSLvi_5WA&pp=ygUac2VuYW0gYW5hayBpbmRvbmVzaWEgaGViYXQ%3D