CUTI PNS
A.
Dasar :
a.
PP. No. 34 Tahun 2976 tentang Cuti
PNS
b.
SE. Ka. BAKN No. 01/SE/1977
tentang Permintaan dan Pemberian Cuti PNS
c.
KMA No. 234 Tahun 1987 tentang
Pendelegasian Wewenang Pemberian Cuti PNS dalam Lingkungan Dep. Agama.
B.
Pengertian
Cuti adalah keadaan tidak masuk
kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu.
C. Tujuan :
1. Untuk memberikan
kesempatan istirahat bagi PNS dalam rangka menjamin kesegaran jasmani dan
rokhaninya.
2. Untuk kepentingan PNS yang bersangkutan
D. Macam-macam Cuti
1. Cuti Tahunan
Ø PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya satu tahun secara terus menerus berhak atas
cuti tahunan selama 12 hari kerja
Ø Cuti tahunan dapat diambil secara terpecah-pecah dengan
ketentuan setiap bagian tidak boleh kurang dari 3 hari kerja
Ø Cuti tahunan yang tidak diambil dalam tahun ybs dapat diambil
dalam tahun berikutnya paling lama 18 hari kerja termasuk cuti tahunan dalam
tahun yang sedang berjalan
Ø Cuti tahunan yang tidak diambil dalam kurun waktu 2 (dua) tahun
berturut-turut atau lebih, dapat diambil dalam tahun berikutnya maksimum
24 hari kerja, termasuk cuti tahunan
dalam tahun yang sedang berjalan
Ø Cuti tahunan dijalankan di tempat yang sulit perhubungannnya,
maka waktu cuti tahunan dapat ditambah untuk paling lama 14 hari
Ø Cuti Tahunan tidak diberikan bagi PNS yang menduduki jabatan
edukatif, seperti Guru, Dosen dan Pengawas Pendidikan.
2. Cuti Sakit
Ø
Setiap Pegawai Negeri Sipil yang menderita sakit
berhak atas Cuti Sakit.
Ø 1 – 2 hari,
memberitahukan secara lisan / tertulis kepada PYB
Ø > 2 – 14 hari, mengajukan
Permintaan cuti dilampiri SK dari dokter
Ø > 14 hr – 6 bl, mengajukan Permintaan cuti dilampiri SK
dokter yang ditunjuk pemerintah.
Ø
> 18 bulan belum sembuh, diuji kesehatan oleh
TPK
Ø
PNS Wanita yang gugur kandungan berhak cuti sakit
1,5 bulan
Ø Pegawai Negeri Sipil yang sakit karena kecelakaan dinas berhak
cuti sakit sampai sembuh
3. Cuti Bersalin
Ø PNS wanita berhak atas cuti bersalin untuk persalinan anak yang
pertama, kedua, dan ketiga
Ø Untuk Persalinan anak ke empat dst, apabila telah mempunyai hak,
Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat menggunakan cuti besar atau cuti di luar
tanggungan Negara.
Ø
Lamanya cuti persalinan adalah satu bulan sebelum
dan dua bulan setelah persalinan
4. Cuti Besar
Ø Setiap PNS yang telah
bekerja sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun secara terus-menerus berhak atas cuti
besar selama 3 (tiga) bulan, termasuk cuti tahunan dalam tahun ybs.
Ø Cuti besar yang tidak diambil oleh PNS yang bersangkutan tepat
pada waktunya, dapat diambil pada tahun-tahun berikutnya, tetapi keterlambatan
pengambilan cuti besar itu tidak dapat diperhitungkan untuk pengambilan cuti
besar yang berikutnya
Ø Apabila ada kepentingan dinas yang mendesak maka pelaksanaan
cuti besar dapat ditangguhkan untuk
paling lama 2 (dua) tahun. Dalam hal yang demikian maka waktu penangguhan itu
dihitung penuh untuk perhitungan hak atas cuti besar berikutnya.
5. Cuti Alasan Penting
Ø
PNS dapat cuti karena alasan penting untuk paling
lama 2 bln. Lamanya cuti karena alasan penting hendaknya ditetapkan sedemikian
rupa, sehingga benar-benar hanya untuk waktu yang diperlukan saja
Ø Yang dimaksud cuti
karena alasan penting adalah cuti karena
:
ü
Ibu, bapak, isteri/suami,
anak, adik, kakak, mertua, atau menantu sakit keras atau meninggal dunia.
ü
Salah seorang anggota
keluarga yang dimaksud dalam huruf a di atas meninggal dunia dan menurut
ketentuan hukum yang berlaku PNS yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota
keluarganya yang meninggal itu.
ü Melangsungkan perkawinan pertama .
ü Alasan penting
lainnya yang ditetapkan oleh Presiden.
6. Cuti Di Luar Tanggungan Negara
Ø Cuti diluar tanggungan negara dapat diberikan kepada PNS yang
telah bekerja sekurang-kurangnya 5 th
secara terus-menerus dan adanya alasan-alasan pribadi yang penting dan
mendesak
Ø CLTN bukanlah hak, karena itu permintaan cuti tsb dapat dikabulkan atau ditolak oleh PYB
Ø CLTN hanya dapat diberikan dengan surat keputusan PYB setelah
mendapat persetujuan Ka BKN
Ø CLTN diambil untuk waktu paling lama 3 tahun dan apabila ada alasan penting dapat
diperpanjang untuk paling lama satu tahun
Ø Selama menjalankan CLTN, PNS yang bersangkutan dibebaskan dari
jabatannya, kecuali dalam hal PNS wanita menjalankan CLTN untuk persalinan yang
keempat dan seterusnya .
E. Penghasilan PNS selama menjalankan Cuti
Ø Selama menjalankan cuti PNS menerima penghasilan penuh, kecuali
cuti besar dan cuti di luar tanggungan Negara (CLTN).
Ø Selama menjalankan cuti besar, penghasilan berupa gaji dan
tunjngan keluarga diberikan penuh, sedangkan tunjangan jabatan tidak diberikan.
Ø
Selama menjalankan CLTN, PNS tidak menerima penghasilan
dari Negara.
F.
Yang Berwenang Menerbitkan SK Cuti.
Di lingkungan Kementerian Agama, Pejabat yang diberi wewenang memberikan
cuti PNS adalah sebagai berikut :
Ø
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten berwenang
memberikan semua jenis cuti kepada PNS di lingkungannya .
Ø
Kepala KUA, Kepala MAN/MTsN/MIN hanya diberikan
wewenang memberikan cuti kepada PNS di lingkungannya sepanjang yang menyangkut
:
a)
Cuti tahunan
b)
Cuti Sakit
c)
Cuti Bersalin
d)
Cuti karena Alasan Penting
Ø Untuk Cuti Besar dan CLTN untuk persalinan keempat dan
seterusnya bagi PNS pada KUA, MAN/MTsN/MIN didelegasikan pada Kepala Kankemenag
Kabupaten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar